Halaman

Selasa, 06 Desember 2011

Menunda Merupakan Perilaku Budaya dari Manusia ( Delaying is A Culture of Human Behavior ).

Menunda berasal dari kata dasar tunda yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menunda (Kd = tun·da, me·nun·da v menghentikan dan akan dilangsungkan lain kali (lain waktu); mengundurkan waktu pelaksanaan; menangguhkan ).

Mungkin dari sebagian besar dari kita yang membaca tulisan ini pernah melakukan penundaan/ menunda sesuatu, seperti menunda belajar, menunda pembayaran, menunda janji, bahkan ada yang menunda kehamilan dan menunda ibadah/sholat.

Sebenarnya menunda adalah pelanggaran/menyalahi terhadap norma/etika diri sendiri dimana komitmen diri kita telah diabaikan oleh diri kita sendiri yang telah menetapkan tujuan akhir dari suatu pekerjaan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan diri kita melanggar komitmen atas diri kita sendiri sehingga kita berani mengambil keputusan untuk “menunda” sesuatu :

1. Batasan atau tenggat waktu;

Kadang kita orang indonesia biasa hidup santai tidak disiplin atas pemakaian waktu. Kita menunda sesuatu biasanya karena batasan atau tenggat waktu yang diberikan masih lama dan panjang. Dimana orang pada umumnya lebih suka menyelesaikan segala sesuatunya mendekati dari akhir batas waktu yang telah ditentukan. Lalu waktu waktu awal yang telah diberikan dalam batasan waktu banyak disia-siakan dengan melakukan pekerjaan lain yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Contoh :

a. Kita sering membayar pajak dan tagihan listrik/PAM/Kartu kredit/pembayaran lainnya, lebih memilih membayar pada saat saat terakhir pembayaran injury time.

b. Dalam menghadapi ujian dalam tugas belajar seperti Ujian Tengah Semester (UTS) dan UAS (Ujian Akhir Semester ) biasanya kita yang pernah sekolah pasti semuanya pernah melakukan belajar dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam)

2. Takut akan kegagalan;

Menunda suatu pekerjaan / project biasanya terkait dengan faktor akan ketakutan akan kegagalan suatu pekerjaan/project, dengan segala keterbatasan dan faktor kehatia-hatian kita biasanya akan “menunda” pekerjaan kalau kita akan tahu akan terjadinya kegagalan kalau kita melanjutkan pekerjaan itu. Biasanya penundaan dimaksud untuk mengevaluasi terhadap segala tahapan yang terkait dengan tujuan akhir dari pekerjaan.

3. Tidak kuasa/sanggup;

Seringkali kita melihat pada sebuah tujuan akhir kemudian merasakannya bahwa ada banyak sekali hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan akhir tersebut, dan akhirnya kita merasa tidak sanggup/kuasa. Perasaan tidak sanggup/kuasa tersebut akhirnya mematahkan semangat / asa kita untuk menyelesaikan pekerjaan dan rencana awal kita .

4. Menumpuk pekerjaan.

Barangkali diantara pembaca sekalian pernah melakukan penumpukan pekerjaan, dengan menunda nunda pekerjaan dengan dalih macam-macam, misalnya menunggu pengelompokan pekerjaan sejenis agar bisa dikerjakan secara bersama sama, malas, menggampangkan suatu pekerjaan dengan anggapan pada suatu saat nanti dapat dikerjakan kembali dengan mudah dan cepat. Tanpa melihat kebutuhan dan tipe pekerjaan kita, banyak dari kita tahu biasanya hasil dari pekerjaan kita merupakan sesuatu yang ditunggu - tunggu oleh yang lainnya. Sehingga Orang lain juga turut melakukan penundaan akibat tidak ada pekerjaan di karenakan orang tersebut menunggu hasil kerja Anda.

Lalu Bagaimana ?

Menunda ini seringkali kita lakukan dengan tak sadar, bahkan sebagian dari kita sengaja melakukan penundaan dengan catatan.

Lalu Bagaimana kita menghindari kata “menunda” ?

1. Buat Time Table.
Disiplin atas pemakaian waktu dan hasil keluaran/hasil yang telah ditetapkan sebelumya.


2. Fokus pada target awal kita.

Jika kita sudah mulai mengerjakan sesuatu pekerjaan/project, tetaplah kita fokus terhadap tujuan-tujuan dari pekerjaan akhir kita, lalu lanjutkan sampai selesai dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab.

3. Istirahat/rileks seperlunya

Bisa jadi saat kita telah menyelesaikan setengah pekerjaan kita, mungkin kita merasa jenuh dan lelah. Bolehlah beristirahat sejenak. Namun ingat, pekerjaan awal kita perlu untuk diselesaikan dengan kembali fokus setelah waktu jeda entah itu istrahat/rileks ataupun berhenti mengerjakan pekerjaan kita yang lain .

4. Gangguan-gangguan

Godaan itu akan pasti datang. Dan memang tak mudah untuk melawannya. Tapi jika kita udah punya tekad di hati, pasti kita bisa kok. Yang terpenting, segera kerjakan dan selalu berdoa.

"Percayalah penundaan banyak akibatnya, salah satunya bahkan Orang Lain juga turut melakukan penundaan akibat tidak ada yang dapat dikerjakan, di karenakan orang tersebut menunggu hasil kerja Anda".

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sya suka menarik terutama Vote terakhirnya "Percayalah penundaan banyak akibatnya, salah satunya bahkan Orang Lain juga turut melakukan penundaan akibat tidak ada yang dapat dikerjakan, di karenakan orang tersebut menunggu hasil kerja Anda".

Tks
Duma @makasar