Halaman

Rabu, 01 April 2009

Massa Tulang

Pengukuran massa tulang tunggal pada bagian-bagian yang biasa diukur (lengan bawah, tumit, jari, pinggul, atau tulang punggung) memperkirakan resiko keseluruhan patah tulang pada wanita. Pengukuran massa tulang juga memperkirakan resiko tipe patah tulang osteoporosis tertentu. Temasuk yang terjadi pada pergelangan tangan, lengan atas, pinggul, dan bagian tubuh lainnya.

Bagian tulang yang diukur dapat menjadi faktor penting, misalnya massa tulang yang diukur pada pinggul memberikan hasil perkiraan yang lebih untuk patah tulang pinggul dibandingkan dengan massa tulang yang diukur pada bagian tubuh lainnya. Massa tulang dan patah tulang berhubungan erat. Contohnya jika jika massa tulang pinggul wanita 20% di bawah normal untuk usianya, ia memiliki resiko 7 kali lebih besar untuk mengalami patah tulang pinggul daripada wanita yang memiliki massa tulang pinggul 20% di atas normal untuk usianya.

Semakin rendah densitas mineral tulang, semakin tinggi resikonya mengalami patah tulang. Massa tulang pada wanita yang lebih tua merefleksikan kombinasi massa tulang puncak wanita tersebut pada usia kira-kira 30 tahun, dan tingkat tulang yang berkurang setelahnya. Tingkat massa tulang yang berkurang pada masa menopause dapat sangat bervariasi, tidak hanya pada setiap orang namun juga pada individu yang sama pada tahap hidup yang berbeda. Untuk itu, tidak ada kata terlambat untuk mencegah patah tulang dengan mencegah berkurangnya masa tulang.


sumber : www.Infosehat.com

Tidak ada komentar: