Halaman

Jumat, 27 Mei 2011

Temperamen Anak

Setiap anak memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi bagaimana mereka bereaksi dan merespons orang lain, lingkungan, berbagai benda. Hal-hal inilah yang disebut sebagai temperamen. Hal ini pulalah yang menjelaskan mengapa ada aanak yang lebih sukar ditangani dibandingkan anak lainnya.
Pengasuhan anak harus disesuaikan dengan temperamen yang dimilikinya. Temperamen mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Pada akhir tahun 1950-an, seorang psikolog dari Amerika Serikat mengidentifikasikan 9 temperamen yang ada sejak anak dilahirkan. Kualitas 9 temperamen adalah:
Aktivitas
Anak yang beraktivitas tinggi akan tampak gelisah saat diminta berdiam diri di suatu tempat dan akan selalu bereksplorasi ke sana kemari. Sedangkan anak yang beraktivitas rendah akan merasa senang untuk duduk di kereta dorongnya, bahkan saat mereka sudah bisa berjalan.
Kemampuan dalam beradaptasi
Anak yang lambat akan menunjukkan tingkat stres terhadap rutinitas, sedangkan anak yang fleksibel akan dapat menemukan pengalaman-pengalaman baru yang menyenangkan.
Mendekat dan menjauh
Anak akan tampak berhati-hati dengan orang-orang yang baru dikenalnya, atau bisa juga bertingkah sebaliknya.
Terganggu
Orangtua dapat mudah mengganggu anak atau mengharapkan anak agar dapat tetap melakukan 1 aktivitas untuk waktu yang cukup lama.
Mood
Anak yang memiliki suasana hati (mood) yang selalu bergantiakan lebih sering bergati temperamen.
Persisten atau beratensi
Ada anak yang berhenti melakukan tugasnyasetelah ia tahu tugas tersebut sulit, sedangkan anak yang lainnya tetap berusaha mengerjakan.
Ritme
Beberapa anak memiliki pola atau kebiasaan yang lebih teratur, beberapa yang lain tidak.
Rangsangan
Beberapa anak merasa terganggu oleh suara bising atau cahaya terang. Sedangkan anak yang lain, kurang sensitif dan tidak mempedulikan rangsangan-rangsangan tersebut.
Temperamen anak yang satu berbeda dengan temperamen anak yang lainnya. Demikian pula halnya dengan anak kembar. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memahaminya. Selain memahami, orang tua juga perlu menyesuaikan bagaimana cara mengasuh anak yang  disesuaikan dengan temperamen yang dimilikinya.
Telah diketahui bahwa 40% termasuk ke dalam kategori mudah / fleksibel, 10% masuk ke dalam kategori sulit, 15% termasuk dalam kategori lambat, dan 35% lainnya adalah anak-anak yang memiliki kombinasi:
  1. Anak yang memiliki temperamen yang mudah, umumnya memiliki temperamen baik, cepat melakukan rutinitas saat bayi dan mudah beradaptasi terhadap berbagai pengalaman baru.
  2. Anak yang lambat biasanya dapat menerima perubahan setelah terpapar setelah beberapa kali.
  3. Anak yang sulit cenderung untuk bersikap moody. Ia dapat melakukan rutinitas, namun menolak perubahan.
Berbagai konflik antara orangtua dan anak dapat dikurangi saat orangtua memahami keinginan dan kebutuhan anak-anak. Pilihlah dan sediakan berbagai aktivitas yang membuat anak menjadi relaks (untuk anak sulit). Untuk anak yang fleksibel, ia mudah sekali diajak bicara, sehingga orangtua dapat dengan mudah mengetahui saat anak berada dalam masa frustasi dan orangtua dapat membantu untuk mengatasinya. Untuk anak yang lambat, buatlah rutinitas.
Dengan mengenal temperamen anak, orangtua dapat membantu anak untuk mencapai opertumbuhan emosinya secara optimal. Orangtua dapat menyediakan lingkungan dan pendekatan yang cocok, sehingga dapat menanamkan tingkah laku yang positif.

Sumber : Infosehat.com

Tidak ada komentar: