Para ilmuwan mengatakan penelitian ini dapat mengarahkan pada terciptanya obat alternatif bagi Viagra, lapor jurnal Proceedings of the National Academy of Science. Sekarang ini, masalah ereksi menyerang 1 dari 10 pria.
Hidrogen sulfida, yang juga bisa ditemukan dalam asap pembuangan mobil, membantu merilekskan sel yang tegang pada penis untuk menstimulasi aliran darah.
Proses itu hampir sama seperti saat awal penemuan dari peran nitrat oksida di beberapa bagian dari penis, yang mana mengarahkan pada pengembangan Viagra.
Para peneliti menguji teori ini dengan menyuntikkan gas pada jaringan ereksi pada 8 pria yang menjalani operasi. Hal ini juga sebelumnya diujicobakan pada tikus.
Kepala peneliti Profesor Giuseppe Cirino mengatakan sudah hampir pasti kalau gas tersebut bertanggung-jawab pada proses ereksi dan hal ini dapat mengarah pada terciptanya obat baru.
Dia menambahkan: "Ini akan membantu membuka seluk beluk dari mekanisme yang kompleks yang mendasari fisiologi dari ereksi penis manusia dan akan mengarahkan pada pengembangan terapi untuk penyembuhan disfungsi ereksi."
Dr Graham Jackson, ketua dari Sexual Dysfunction Association, mengatakan pengembangan untuk obat impotensi ini sangat diharapkan.
"Memang sangat dibutuhkan untuk adanya alternatif bagi Viagra. Obat itu hanya efektif pada 60% pria yang menderita diabetes dan 80-85% efektif bagi populasi umum."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar